Jumat, 26 Februari 2016

Kabel Semrawut di Got Sebabkan Genangan, Pemprov DKI: Swasta Nggak Koordinasi

Kabel Semrawut di Got Sebabkan Genangan, Pemprov DKI: Swasta Nggak Koordinasi
Jakarta - Kadis Tata Air Pemprov DKI Teguh Hendarwan mengatakan penataan kabel alias jaringan utilitas terpadu (ducting system) dalam gorong-gorong Ibu Kota masih semrawut.

Teguh menyebut banyak 'penumpang gelap' yang menjadi benalu memanfaatkan jaringan utilitas pihak lain tanpa saling berkoordinasi hingga akhirnya malah menghambat saluran air.

"Enggak ada koordinasi. Seenaknya saja, banyak penumpang gelap dari pihak lain yang memanfaatkan kabelnya. Misal punya PLN tapi dalamnya (ada kabel) banyak lagi untuk kepentingan swasta dan lain-lain yang kita enggak tahu," ujar Teguh saat dihubungi detikcom, Jumat (26/2/2016) malam.

Teguh mencontohkan salah satu jenis kabel yang pernah ditemuinya 'menumpang' dalam jaringan utilitas lain adalah fiber optic. Hal ini jelas melanggar Peraturan Daerah (Perda) Nomor 8 Tahun 2007 tentang Ketertiban Umum.

Menurutnya, salah satu faktor penghambat dalam menangani genangan air di Jakarta adalah banyaknya kabel utilitas yang menutupi saluran air. Kebanyakan dari kabel-kabel itu merupakan milik perusahaan yang belum memiliki izin.

Hal ini pula yang membuat Teguh geram karena dengan begitu mereka tidak membayar retribusi kepada Pemprov DKI.

"Harusnya ada retribusi ke kita, tapi kalau yang enggak ada izinnya gitu gimana? Enggak dapat retribusi kita," terangnya.

Teguh berjanji pihaknya tidak akan segan-segan melakukan penertiban dengan cara memotong kabel utilitas yang telah mengganggu saluran air sesuai Perda Nomor 8 Tahun 2007 tentang Ketertiban Umum.

Terlebih, Teguh juga mendapat izin dari Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama (Ahok) untuk memotong kabel yang mengganggu.

"Akan kita tertibkan. Enggak salah melanggar kok, wong enggak ada izin dan enggak bayar retribusi. Pak Gubernur juga bilang potong saja. (Sebelum itu) Kita tanya dulu ini punya siapa, mekanismenya kan kirim surat mulai dari SP 1 sampai 3. Kalau enggak ada tanggapan sampai 7 hari, kita potong," jelas pria yang juga pernah menjabat sebagai Wakadishubtrans DKI ini.

Dihubungi secara terpisah, Wakadis Kebersihan DKI Ali Maulana Hakim menyebut alasan beberapa titik jalan di Ibu Kota masih kerap tergenang setelah diguyur hujan deras dikarenakan banyaknya kabel-kabel utilitas milik perusahaan yang tidak teratur. Ali mencontohkan beberapa kabel perusahaan, antara lain Palyja, PLN, Telkom dan lainnya.

"Setelah kita cek, beberapa titik genangan penyebabnya adalah masih banyak kabel-kabel dan pipa Palyja yang pemasangannya tidak sesuai ketentuan dan melintang di bawah gorong-gorong, inrit dan jembatan. Sehingga sampah yang terbawa air menyangkut di sana dan menimbulkan efek bendung," kata Ali.

Sumber :  http://news.detik.com/berita/3152394/kabel-semrawut-di-got-sebabkan-genangan-pemprov-dki-swasta-nggak-koordinasi

Pulau Tidung